Bismillaah ...
Duhai saudara-saudariku, Allaahu Jalla wa 'Ala telah berfirman didalam KitabNya yang mulia:
"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan didunia untuk Kami cubai mereka dengannya… ."
(Thahaa: 131).
Ibrahim al-Asy’ats rahimahullaah berkata:
“Aku mendengar Fudhail berkata:
‘Rasa takut seorang hamba terhadap Allah sesuai dengan keilmuannya kepadaNya. Kezuhudan seorang hamba terhadap dunia sesuai dengan keinginannya atas kebahagiaan akhirat. Siapa saja yang beramal dengan ilmu yang ia ketahui, maka dia akan merasa cukup terhadap apa-apa yang tidak ia ketahui. Dan siapa saja yang mengamalkan sesuatu yang ia ketahui, maka Allah akan memberikan ilmu yang tidak ia ketahui. Siapa saja memiliki prilaku yang buruk, maka buruk pulalah agama, keturunan, dan kehormatannya.”
(Al-Ihyaa’: IV/131).
Sebagian dari orang-orang zuhud berkata:
“Aku tidak pernah mengetahui seseorang yang mendengar Surga dan Neraka, kemudian didatangkan kematian kepadanya. Sedangkan ia dalam keadaan tidak melakukan keta'atan kepada Allah sesa'at pun, baik dengan berdzikir, shalat, membaca al-Qur-an atau dengan berbuat baik.”
Lalu seseorang berkata kepadanya:
“Sesungguhnya aku banyak menangis.”
Lalu beliau berkata:
“Jika engkau tertawa dengan mengakui kesalahan, itu lebih baik daripada engkau menangis tetapi selalu menampakkan amal. Jika seseorang menampakkan amalnya, niscaya amal tersebut tidak akan naik melebihi kepalanya.”
Orang tadi berkata:
“Nasihatilah aku!”
Beliau pun berkata:
“Tinggalkanlah dunia untuk orang yang tamak kepadanya sebagaimana mereka meninggalkan akhirat. Dan jadilah didunia ini bagaikan seekor lebah, dia tidak akan makan kecuali yang baik-baik. Dan jika terjatuh, maka dia tidak akan memecahkan atau merobek-robek sesuatu.”
(As-Siyar: VIII/426).
Saudara-saudariku tercinta…
Tidak ada seorang pun yang mengingat kematian melainkan dunia akan menjadi hina dalam pandangannya, akhirnya semua tirai penutup dihadapannya akan terbuka...
Sesungguhnya dunia adalah beberapa tahun yang bisa dihitung dan menghilang ...
Sebanyak apa pun materi yang dikumpulkan oleh seseorang dan sebanyak apa pun harta simpanan yang ia miliki, namun dibelakang semua itu telah menunggu kematian yang akan menghancurkan segala kelezatan dan memisahkan seseorang dari keluarga, kerabat dan temannya.
Duhai saudara-saudariku, Allaahu Jalla wa 'Ala telah berfirman didalam KitabNya yang mulia:
"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan didunia untuk Kami cubai mereka dengannya… ."
(Thahaa: 131).
Ibrahim al-Asy’ats rahimahullaah berkata:
“Aku mendengar Fudhail berkata:
‘Rasa takut seorang hamba terhadap Allah sesuai dengan keilmuannya kepadaNya. Kezuhudan seorang hamba terhadap dunia sesuai dengan keinginannya atas kebahagiaan akhirat. Siapa saja yang beramal dengan ilmu yang ia ketahui, maka dia akan merasa cukup terhadap apa-apa yang tidak ia ketahui. Dan siapa saja yang mengamalkan sesuatu yang ia ketahui, maka Allah akan memberikan ilmu yang tidak ia ketahui. Siapa saja memiliki prilaku yang buruk, maka buruk pulalah agama, keturunan, dan kehormatannya.”
(Al-Ihyaa’: IV/131).
Sebagian dari orang-orang zuhud berkata:
“Aku tidak pernah mengetahui seseorang yang mendengar Surga dan Neraka, kemudian didatangkan kematian kepadanya. Sedangkan ia dalam keadaan tidak melakukan keta'atan kepada Allah sesa'at pun, baik dengan berdzikir, shalat, membaca al-Qur-an atau dengan berbuat baik.”
Lalu seseorang berkata kepadanya:
“Sesungguhnya aku banyak menangis.”
Lalu beliau berkata:
“Jika engkau tertawa dengan mengakui kesalahan, itu lebih baik daripada engkau menangis tetapi selalu menampakkan amal. Jika seseorang menampakkan amalnya, niscaya amal tersebut tidak akan naik melebihi kepalanya.”
Orang tadi berkata:
“Nasihatilah aku!”
Beliau pun berkata:
“Tinggalkanlah dunia untuk orang yang tamak kepadanya sebagaimana mereka meninggalkan akhirat. Dan jadilah didunia ini bagaikan seekor lebah, dia tidak akan makan kecuali yang baik-baik. Dan jika terjatuh, maka dia tidak akan memecahkan atau merobek-robek sesuatu.”
(As-Siyar: VIII/426).
Saudara-saudariku tercinta…
Tidak ada seorang pun yang mengingat kematian melainkan dunia akan menjadi hina dalam pandangannya, akhirnya semua tirai penutup dihadapannya akan terbuka...
Sesungguhnya dunia adalah beberapa tahun yang bisa dihitung dan menghilang ...
Sebanyak apa pun materi yang dikumpulkan oleh seseorang dan sebanyak apa pun harta simpanan yang ia miliki, namun dibelakang semua itu telah menunggu kematian yang akan menghancurkan segala kelezatan dan memisahkan seseorang dari keluarga, kerabat dan temannya.